Halaman Masjid Nurul Islam terlihat dipenuhi puluhan mahasiswa.
Suara alunan Qur'an yang dibaca bersama-sama, menjadi pertanda dimulainya
acara. Ya, tepat tanggal 13 september 2012 di kamis sore itu, KAMMI
Daerah Sleman menggelar Syawalan dan Silahturahim bersama para kadernya.
Momentum syawalan dirasa pas bagi KAMMI, sesuai artinya yakni “peningkatan”,
KAMMI Daerah Sleman mengajak kader untuk meningkatkan amal, baik individu, maupun
keorganisasian.
Diskusi santai menjadi inti dalam acara sore itu. Bertemakan “Dinamika Gerakan
Mahasiswa di Era Post Modern”, para kader yang banyak berasal dari Kampus UII,
UPN, Instiper, UNY, UGM, dan Amikom tampak begitu antusias mengikuti jalannya
diskusi. Ditemani Bang Edo Segara yang merupakan kader KAMMI Yogyakarta, juga
dimoderatori oleh Dedy Yanwar Elfani sekaligus sebagai Ketua KAMMI Daerah
Sleman, menambah hangatnya suasana saat itu.
Bang Edo Segara yang sudah malang melintang di KAMMI, mulai dari komsat UII,
sampai KAMMI Pusat, banyak memberi masukan dan kritik kepada gerakan mahasiswa
dan KAMMI secara khusus. Beliau juga memaparkan tentang kondisi, peluang, dan
tantangan gerakan mahasiswa kedepannya.
“Gerakan Mahasiswa tidak akan pernah lenyap, selama negeri ini, ataupun dunia
belum mencapai taraf kesejahteraan” seru bang Edo kepada puluhan kader. Bang
Edo menilai, gerakan mahasiswa gagap dalam mencari masalah untuk digarap dan
diadvokasi. Lebih jauh lagi bahkan gerakan mahasiswa dianggap juga
terlalu disetir, dari media, ataupun kepentingan politik praktis.
Syawalan KAMMI Daerah Sleman ditutup dengan salaman keliling, pengurus dengan
semua kader. Bersemangatkan saling memaafkan antar sesama kader, KAMMI Daerah
Sleman diharapkan lebih solid kedepannya dalam membangun gerakan. Hingga dapat
bermanfaat bagi seluruh ummat dan bangsa.
Dedy Yanwar Elfani
Ketua KAMMI Daerah Sleman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar