Selasa, 23 Oktober 2012

Aksi Sosial untuk Sorong

Add caption



            Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat UII kembali mencoba memberikan kontribusi positif kepada masyarakat kampus. Adalah Aksi Sosial berupa penggalangan bantuan bagi korban kebakaran di Kampung Buton, Boswessen, Distrik Rufei, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat yang mayoritas muslim. Kebakaran terjadi pada tanggal Senin pagi (07/5). Ratusan warga kehilangan tempat tinggal. Informasi yang kami peroleh dari aktivis KAMMI Kota Sorong bahwa korbam kebakaran sebanyak 1.951 jiwa, terdiri dari 400 Kepala Keluarga.Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun warga mengalami kerugian ratusan juta rupiah dan kehilangan tempat tinggal.

Aksi sosial ini adalah bentuk empati dari KAMMI UII yang diagendakan oleh Departemen Sosial Masyarakat (Sosmas) KAMMI UII. Melihat kebakaran yang terjadi di Kota Sorong ini menyebabkan banyak warga yang kehilangan tempat tinggal, KAMMI tergerak untuk mengadakan aksi sosial. Diadakan selama tiga hari 22-24 Mei 2012, KAMMI membuka pos penggalangan bantuan. Bermodalkan spanduk, bendera KAMMI, meja dan beralas tikar, posko sederhana didirikan di depan gedung Kahar Mudzakir area boulevard UII. Antusias dari para dermawan begitu besar, sejauh ini sumbangan dari masyarakat kampus ialah berupa dana dan pakaian.

            Selama 3 hari posko buka pada pukul sembilan pagi hingga pukul lima sore. Sempat menemui berbagai kendala teknis, namun aksi sosial ini tetap berjalan lancar. Seperti panitia jaga yang telah dijadwalkan seringkali mendadak berhalangan, ini menyebabkan posko dijaga beberapa orang saja. Menjelang sore hari barulah para panitia berdatangan ke posko. Mereka yang berhalangan biasanya disebabkan oleh agenda akademik seperti tugas atau kuliah tambahan. Kendala lain ialah adanya posko bakti sosial yang didirikan dalam waktu dan tempat yang bersamaaan, yaitu posko bakti sosial rangkaian dari agenda Milad UII.  Kendala lain yang dihadapi ialah ketika siang menjelang sore, panas matahari mengenai posko sehingga setiap sore hari harus memindahkan posko ke tempat yang lebih teduh. 

            Sejauh usaha KAMMI menggalang bantuan, terkumpul uang sebesar Rp3.158.400. Untuk sumbangan berupa pakaian rencananya akan dikonversikan menjadi uang agar penyerahan bantuan ini menjadi lebih mudah dan lebih manfaat. Sebab selain mempertimbangkan ongkos pengiriman, juga sejauh ini informasi yang didapat bahwa kecukupan pakaian sudah terlampau berlebih sehingga dirasa tidak efektif untuk memberi bantuan dalam bentuk pakaian.
           
Humas KAMMI UII

Tidak ada komentar:

Posting Komentar